faktor-faktor yang berpengaruh dalam kehamilan terus menerus saling mempengaruhi, yaitu :
1. Faktor-faktor somatik (somatogenik)
· Neroanatomi
· Nerofisiologi
· Nerokimia
· tingkat kematangan dan perkembangan organik
· faktor-faktor pre dan peri - natal
2. Faktor-faktor psikologik ( psikogenik) :
· Interaksi ibu –anak : normal (rasa percaya dan rasa aman) atau abnormal berdasarkan
kekurangan, distorsi dan keadaan yang terputus (perasaan tak percaya dan kebimbangan.
· Peranan ayah
· Persaingan antara saudara kandung
· Inteligensi
· hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat
· kehilangan yang mengakibatkan kecemasan, depresi, rasa malu atau rasa salah
· Konsep dini : pengertian identitas diri sendiri lawan peranan yang tidak menentu
· Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya
· Tingkat perkembangan emosi
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan, yaitu faktor fisik, faktor psikologis dan faktor sosial budaya dan ekonomi.
Faktor fisik
seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu
tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan
kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah
bersalin, atau poliklinik kebidanan. Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah :
-
Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun dapat dipastikan keadaannya.
-
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya
-
Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan janinnya
-
Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak
-
Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun dapar berjalan dengan lancar
-
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apa pun
Karena
manfaat memeriksakan kehamilan sangat besar, maka dianjurkan kepada ibu
hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin di tempat pelayanan
kesehatan terdekat.
Selain
itu status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh
selama masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan
akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia,
sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada
janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata
dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan
tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat
proses persalinan.
Yang
harus diperhatikan adalah ibu hamil harus banyak mengkonsumsi makanan
kaya serat, protein (tidak harus selalu protein hewani seperti daging
atau ikan, protein nabati seperti tahu, tempe sangat baik untuk
dikonsumsi) banyak minum air putih dan mengurangi garam atau makanan
yang terlalu asin.
Faktor Psikologis yang turut mempengaruhi kehamilan biasanya terdiri dari :
Stressor.
Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan
janin. Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan
emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan
baik.
Dukungan keluarga
juga merupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu.
Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan
memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan
merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani
kehamilan, persalinan dan masa nifas.
Yang terakhir adalah Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi.
Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat,
fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya
hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak
merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan dan
dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus diperhatikan, terutama
yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang dipantang
adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap dikonsumsi.
Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah personal hygiene.
Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, mengganti pakaian
dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan bra yang menunjang
payudara, dan pakaian yang menyerap keringat.
Ekonomi
juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat.
Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya
secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan
persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya perencanaan yang baik
sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses
persalinan dapat berjalan dengan baik.
Yang
patut diperhatikan adalah bahwa kehamilan bukanlah suatu keadaan
patologis yang berbahaya. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang
akan dialami oleh wanita usia subur yang telah berhubungan seksual.
Dengan demikian kehamilan harus disambut dan dipersiapkan sedemikian
rupa agar dapat dilalui dengan aman.